PEMUDA DAN SOSIALISASI
Pemuda
adalah sekolompok orang yang mempunyai semangat dan sedang dalam tahap
pencarian jati diri. Pemuda juga merupakan generasi penerus bangsa. Beberapa
orang mengatakan, pemuda tidak dilihat dari usianya melainkan dari semangatnya.
Maju mundurnya suatu bangsa tidak lepas dari peranan para pemuda. Karena kalau
bukan para pemuda pemuda, siapa lagi yang akan meneruskan perjuangan bangsa
kita kedepannya.
Sosialisasi
adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan penyesuaian
diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar ia dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.
Kedua definisi
diatas sangat berpengaruh terhadap kehidupan manusia di muka bumi ini, untuk
saling bersosialisasi antara satu sama lain.
A. Pemuda dan Identitas
Sebelum kita
menjelaskan pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda, mari kita
jelaskan terlebih dahulu definisi dari identitas. Identitas adalah sikap atau
sifat yang ada dalam diri seseorang. Biasanya pada saat usia masih muda orang
mulai melakukan pencarian jati diri atau mengenali identitas dirinya. Dalam
tahap pencarian identitas inilah terkadang pemuda masih menemukan kendala, apalagi
dizaman yang serba bebas seperti sekarang ini. Pergaulan merupakan faktor utama
yang mempengaruhi terbentuknya jati diri pemuda. Hal itu dapat dibuktikan
dengan melihat media masa, tidak dapat kita pungkiri lagi bahwa cukup banyak
tindak kriminal yang yang diberitakan oleh media masa itu, pelakunya adalah
para pemuda. Mulai dari tawuran antar pelajar, perkelahian antar geng,
narokoba, dan tindakan asusila lain. Dari contoh tersebut dapat dikatakan bahwa
moral pemuda zaman sekarang sudah menurun dibanding pemuda generasi sebelumnya.
Pemuda mulai kehilangan jati dirinya karena mereka cenderung ikut-ikutan ke
dalam pergaulan yang bebas yang sedang ”in” saat ini. Oleh karena itu Mendiknas
membuat keputusan menteri tentang pola pembinaan dan pengembangan generasi muda
nomor : 0323/U-1978 tanggal 28 oktober 1978. Maksud dari pola pembinaan dan
pengembangan generasi muda adalah agar pihak yang turut serta dan
berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan sebagai pedoman
pelaksanaannya dapat terarah menyeluruh dan terpadu serta dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang dimaksud.Pola dasar pembinaan dan pengambagan
generasi muda disusun berlandaskan :
- Landasan
idiil : Pancasila
- Landasan
konstitusional : Undang-Undang dasar 1945
- Landasan
strategis
: Garis-garis Besar Haluan Negara
- Landasan
History
: Sumpah pemuda 28 oktober 1928 dan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
- Landasan
normatif
: Etika, tata nilai dan kebudayaan luhur.
Menurut pola dasar pembinaan dan
pengembangan generasi muda bahwa generasi muda dapat dilihat dari berbagai
aspek sosial, yakni:
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
1. Sosial psikologi
2. sosial budaya
3. sosial ekonomi
4. sosial politik
Dalam hal ini pengembangan dan
pembinaan generasi muda menyangkut dua pengertian pokok yaitu :
1. generasi muda
sebagai subyek pengembangan dan pembinaan
adalah mereka yang telah memiliki bekal-bekal dan kemampuan serta landasan
untuk dapat mandiri dalam keterlibatannya secara fungsional bersama potensi lainya,
guna menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi bangsa dalam rangka kehidupan
berbangsa dan bernegara serta pembangunan nasional.
2. Generasi muda
sebagai obyek pembinaan dan pengembangan
ialah mereka yang masih memerlukan pembinaan dan pengambangan ke arah
pertumbuhan potensi dan kemampuan-kemampuannya ke tingkat yang optimal dan
belum dapat bersikap mandiri yang melibatkan secara fungsional.
Masalah-masalah yang menyangkut
generasi muda dewasa ini adalah:
1. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
3. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
5. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
6 Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
7. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
8. Pergaulan bebas
9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
1. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan generasi muda
2. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya
3. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia
4. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
5. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasan
6 Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
7. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
8. Pergaulan bebas
9. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
10. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Potensi-potensi generasi muda
1. Idealisme dan daya ktitis yang
tinggi: Secara sosiologis generasi muda
belum mapan dalam tatanan yang ada, sehingga ia dapat melihat kekurangan dalam
tatanan dan secara wajar mampu mencari gagasan baru. Pengejawantahan idealisme
dan daya kritis perlu dilengkapi landasan rasa tanggung jawab yang seimbang.
2. Dinamika dan keatifitas dalam
menghadapi tantangan: Adanya
idealisme pada generasi muda, menyebabkan mereka memiliki potensi kedinamisan
dan kreativitas, yakni kemampaun dan kesediaan untuk mengadakan perubahan,
pembaharuan, dan penyempurnaan kekurangan yang ada ataupun mengemukakan gagasan
yang baru.
3. Keberanian mengambil resiko : Perubahan dan pembaharuan termasuk pembangunan, mengandung
resiko dapat meleset, terhambat atau gagal. Namun, mengambil resiko itu
diperlukan jika ingin memperoleh kemajuan. Generasi muda dapat dilibatkan pada
usaha-usaha yang mengandung resiko. Untuk itu diperlukan kesiapan pengetahuan,
perhitungan, dan keterampilan dari generasi muda sehingga mampu memberi
kualitas yang baik untuk berani mengambil resiko.
4. Optimis dan kegairahan semangat
daya juang yang tinggi : Kegagalan
tidak menyebabkan generasi muda patah semangat. Optimisme dan kegairahan
semangat yang dimiliki generasi muda merupakan daya pendorong untuk mencoba
lebih maju lagi.
5. Sikap kemandirian dan disiplin
murni : Generasi muda memiliki keinginan
untuk selalu mandiri dalam sikap dan tindakannya. Sikap kemandirian itu perlu
dilengkapi dengan kesadaran disiplin murni pada dirinya agar mereka dapat
menyadari batas-batas yang wajar dan memiliki tenggang rasa.
6. Berpendidikan tinggi dan
mempunyai pengetahuan luas : secara
menyeluruh baik dalam arti kualitatif maupun dalam arti kuantitatif, generasi
muda secara relatif lebih terpeljar karena lebih terbukanya kesempatan belajar
dari generasi pendahulunya.
7. Patriotisme dan nasionalisme
: Pemupukan rasa kebanggaan, kecintaan,
dan turut serta memiliki bangsa dan negara dikalangan generasi muda perlu
digalakkan karena pada gilirannya akan mempertebal semangat pengabdian dan
kesiapan mereka untuk membela dan mempertahankan NKRI dari segala bentuk
ancaman. Dengan tekad dan semangat ini, generasi muda perlu dilibatkan dalam
setiap usaha dan pemantapan ketahanan dan pertahanan nasional.
8. Mempunyai sikap kesatria : Kemurnian idealisme, keberanian, semangat pengabdian dan
pengorbanan serta rasa tanggung jawab sosial yang tinngi adalah unsur-unsur
yang perlu dipupuk dan dikembangkan dikalangan generasi muda Indonesia sebagai
pembela dan penegak kebenaran dan keadilan bagi masyarakat dan bangsa.
9. Kemapuan penguasaan ilmu dan
teknologi : Generasi muda dapat berperan secara
berdaya guna dalam rangka pengembangan ilmu dan teknologi bila secara
fungsional dapat dikembangkan sebagai Transformator dan Dinamisator
terhadap lingkungannya yang lebih terbelakang dalam ilmu dan pendidilkan serta
penerapan teknologi, baik yang maju, maupun yang sederhana.
Sosialisasi mempunyai tujuan sebagai
berikut :
1. memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
2. mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
3. membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.
1. memberikan keterampilan kepada seseorang untuk dapat hidup bermasyarakat
2. mengembangkan kemampuan berkomunikasi secara efektif
3. membantu mengendalikan fungsi-fungsi organic yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
4. Membiasakan diri berperilaku sesuai dengan nilai-nilai dan kepercayaan pokok yang ada di masyarakat.
B. Perguruan dan Pendidikan
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi yang ada dalam dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan
yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.
Perguruan Tinggi adalah suatu tempat yang didambakan, diimpikan,
diharapkan, difavoritkan, dan dicintai oleh masyarakat pada umumnya dan
masyarakat kampus pada khususnya. Agar bisa menjadi Perguruan
Tinggi Idaman, maka ada 5 faktoryang harus dipenuhi,
yaitu :
– Mutu / Kualitas
– Biaya murah /
terjangkau
– Keamanan /
Kenyamanan
– Mengikuti
Perkembangan Zaman Bermanfaat Bagi Mayarakat
Alasan untuk mengenyam pendidikan di
perguruan tinggi:
1. Sebagai kelompok masyarakat
yang memperoleh pendidikan terbaik, mereka memiliki pengetahuan yang luas
tentang masyarakatnya, karena adanya kesempatan untuk terlibat di dalam
pemikiran,pembicaraan serta penelitian tentang berbagai masalah yang ada dalam
masyarakat. Kesempatan ini tidak tidak dimiliki oleh generasi muda pemuda pada
umumnya. Oleh karena itu, sungguh pun berubah-ubah, namun mahasiswa termasuk
yang terkemuka di dalam memberikan perhatian terhadap masalah-masalah yang
dihadapi oleh masyarakat secara nasional.
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
3. mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.
2. Sebagai kelompok masyarakat yang paling lama di bangku sekolah, maka mahasiswa mendapatkan proses sosiaslisasi terpanjang secara berencana dibandingkan dengan generasi muda/pemuda lainnya. Melalui berbagai mata pelajaran seperti PMP, Sejarah, dan Antropologi maka berbagai masalah kenegaraan dan kemasyarakatan dapat diketahui.
3. mahasiswa yang berasal dari berbagai etnis dan suku bangsa dapat menyatu dalam bentuk terjadinya akulturasi sosial dan budaya. Hal ini akan memperkaya khasanah kebudayaannya , sehingga mampu melihat Indonesia secara keseluruhan.
4. mahasiswa sebagai kelompok yang akan memasuki lapisan atas dari susunan kekuasaan, struktur perekonomian dan prestise di dalam masyarakat, dengan sendirinya merupakan elite di kalangan generasi muda/pemuda, umumnya mempunyai latar belakang sosial, ekonomi, dan pendidikan lebih baik dari keseluruhan generasi muda lainnya. Dan adalah jelas bahwa mahasiswa pada umumnya mempunyai pandangan yang lebih luas dan jauh ke depan serta keterampilan berorganisasi yang lebih baik dibandingkan generasi muda lainnya.
Sumber : http://dadangdaelimi.wordpress.com/2012/10/27/pemuda-dan-sosialisasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar